Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan - Khotbah Ibrani 10:24-25 Persekutuan Kristen Dinaungi Oleh Kristus Di Dalam Lingkaran Saling

 

Renungan - Khotbah Ibrani 10:24-25 Persekutuan Kristen Dinaungi Oleh Kristus Di Dalam Lingkaran Saling

Kita boleh tinggal sendirian, tetapi di dalam kehidupan Kekristenan sesungguhnya kita tidak bisa sendirian. Kita butuh orang lain – kita saling terkait satu dengan yang lainnya. Kita bukanlah superman yang bisa bertumbuh seorang diri – kita memaksimalkan pertumbuhan kita ketika berada di dalam lingkaran persekutuan.

Persekutuan yang mesra di dalam kasih karunia Kristus – persekutuan yang dibina dan dibangun di dalam keTuhanan Kristus. Persekutuan yang didalamnya masing-masing individu berkontribusi bagi pertumbuhan anggota yang satu dengan anggota yang lainnya – persekutuan yang di dalamnya nama Kristus menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan.

Persekutuan yang diikat oleh Kasih Kristus – di dalamnya masing-masing individu bebas untuk menyampaikan akan pergumulan dan apapun yang sedang ia pikirkan – masing-masing individu diberi kenyamanan dan keleluasaan untuk menceritakan akan pergumulannya dan perjalanan rohaninya bersama Allah. Persekutuan Kristen diibaratkan seperti aliran darah yang mengalir di dalam tubuh jasmani masing-masing kita.

Persekutuan Kristen berbeda dengan persekutuan dunia – persekutuan Kristen tidak mengesampingkan akan perbedaan-perbedaan, mengingat akan karunia-karunia yang dianugerahkan kepada masing-masing individu berbeda, namun di dalam semua itu menolong persekutuan untuk hidup di dalam lingkaran “SALING” dan ini bertujuan untuk kemuliaan Kristus.

Berbeda dengan persekutuan dunia – persekutuan dunia akan mengesampingkan perbedaan-perbedaan dan menundukkan anggota-anggotanya pada kontribusi yang sama. Masing-masing anggota persekutuan dunia akan menjalin persekutuannya ketika kepentingannya masih sama, tetapi jika kepentingannya tidak sama mereka akan berpisah dengan sendirinya – motif persekutuan dunia adalah kepentingan pribadi.

Persekutuan Kristen diletakkan pada satu tubuh – tubuh Kristus. Dengan tujuan untuk menunjukkan kepada masing-masing anggota bahwa kita saling bergantung satu dengan yang lainnya. Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: ”Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: ”Aku tidak membutuhkan engkau.”…. supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya (1 Kor 12:20-21, 25-27).

Kita hidup di dalam lingkaran saling – keindahan kehidupan Kekristenan adalah kehidupan yang dinaungi dan dibangun di atas kata saling. Ketika kata itu tidak dapat lagi dimaknai dengan baik, maka kehidupan persekutuan Kristen berjalan “seperti orang cacat” – tidak sempurna. Kehilangan keindahannya. Kita akan merenungkan bersama akan keindahan persekutuan Kristen - masing-masing kita bertekad untuk mengusahakannya.

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.(BIMK) Dan hendaklah kita saling memperhatikan, supaya kita dapat saling memberi dorongan untuk mengasihi sesama dan melakukan hal-hal yang baik. Hendaklah kita tetap berkumpul bersama-sama, dan janganlah lalai seperti orang lain. Kita justru harus lebih setia saling menguatkan, sebab kita tahu bahwa tidak lama lagi Tuhan akan datang (Ibr 10:24-25).

Terlepas dari perdebatan siapakah penulis kitab Ibrani yang pasti kita bisa melihat bahwa penulis merupakan seorang yang turut memikirkan dan mengusahakan akan persekutuan orang percaya. Yang juga merupakan salah satu dari tiga tugas gereja yaitu “koinonia” persekutuan di dalah tubuh Kristus.

Sudah saya tuliskan diatas bahwa kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang dinaungi dan dibangun di dalam Kristus – kehidupan yang saling. Berikut beberapa hal yang dapat kita pelajari dari ayat diatas.

Dan marilah kita saling memperhatikan

Frase “Dan marilah kita saling memperhatikan” merupakan satu ajakan dari penulis kitab Ibrani dan tentunya kepada kita hari ini bahwa, kehidupan Kekristenan berbeda dengan kehidupan dunia – kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang saling memperhatikan. Masing-masing individu orang percaya ikut mengusahakan (menjadi anggota tubuh yang aktif) di dalam persekutuan itu sendiri.

Pertumbuhan rohani seorang Kristen tidak terlepas dari perhatian orang Kristen lainnya. Masing-masing orang percaya mengusahakan diri dan waktu untuk ikut berkontribusi dalam pengenalan dan pertumbuhan seorang kepada Kristus.

Mereka adalah pria dan wanita Kristen yang bertekad untuk hidup di dalam ketaatan kepada Kristus – mereka mengesampingkan akan ego dan hal-hal lainnya untuk tunduk pada persekutuan kasih mesra itu – mereka beranggapan bahwa dengan hidup di dalam persekutuan, maka mereka akan saling memperhatikan satu dengan yang lainnya – dan disanalah ladang tumbuhnya kecapakan khusus yang telah dianugerahkan kepada mereka.

Kehidupan Kristen menjadikan Kristus sebagai sentral utama – kita memperhatikan kehidupanNya di dalam kitab suci dan kita meneladaniNya, maka hal yang sama pula kita terapkan di dalam persekutuan kita – ketika ibadah kita memusatkan atau mengarahkan hati dan focus kita kepada Kristus, maka disaat yang bersamaan pula kita memusatkan perhatian kita kepada anggota tubuh Kristus lainnya.

Perhatian itu tidak hanya vertikal, tetapi juga horizontal – mengembangkan kehidupan batin bersama Kristus dan ikut memperlangkapi anggota tubuh Kristus lainnya.

Salah satu bentuk kehidupan persekutuan yang saling memperhatikan adalah kehidupan jemaat mula-mula, Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.  Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah  mereka dengan orang yang diselamatkan (Kis 2:44-47).

Mereka memakai ragam cara untuk saling memperhatikan anggota tubuh lainnya – tidak hanya memikirkan pertumbuhan rohaninya, tetapi juga kecukupannya, di dalam itu semua agar Allah dimuliakan. Melihat akan hal diatas mestinya tidak ada ruang bagi kita untuk menjadi orang Kristen yang pasif di dalam persekutuan.

Saling Mendorong Dalam Kasih Dan Dalam Pekerjaan Baik

Tujuan dari saling memperhatikan adalah untuk menghasilkan kehidupan Kristen yang sehat, bertumbuh bersama dan dewasa bersama di dalam Kristus – ini terjadi ketika masing-masing tubuh Kristus (orang percaya) hidup di dalam lingkaran saling mendorong. Mereka akan memberi perhatiannya, tenaganya dan waktunya untuk memberi semangat dan motifasi kepada anggota tubuh Kristus lainnya.

Mereka saling mendorong di dalam kasih – setiap orang percaya tidak memaksakan akan ritme pertumbuhan rohaninya kepada anggota lainnya, tetapi dengan perlahan-lahan dan sabar memberi teladan dan dorongan dalam kasih - Sebab itu, hendaklah kalian tetap saling mendorong dan saling menguatkan, sama seperti yang kalian sedang lakukan sekarang ini (1 Tes 5:11).

Sementara itu, sampai saya datang nanti, engkau harus bersungguh-sungguh membacakan Alkitab kepada orang-orang, dan mendorong serta mengajar mereka (1 Tim 4:13 versi BIMK). Nasehat Paulus kepada Timotius agar ia ikut memelihara iman jemaat dengan mendorong dan mengajar mereka tentang firman Allah.

Kita perlu saling mendorong dan merangsang satu dengan yang lainnya untuk mencintai firman Tuhan (Kitab Suci) – Allah menyatakan akan kehendakNya, maksudNya dan karyaNya kepada kita di dalam kitab Suci. Untuk mengembangkan kehidupan persekutuan yang sehat, maka masing-masing anggota harus mencintai Taurat Tuhan, tunduk padaNya dan mentaatiNya.

Marilah Kita Saling Menasihati

Frase “marilah kita saling menasihati” – kalimat pendek ini mudah sekali diucapkan, tetapi sulit dihidupi – mengingat akan pengaruh-pengaruh ajaran dunia yang berkembang dan kerap kali dibenarkan atau dianggap tidak berbahaya di lingkungan Kristen, namun sebenarnya anggapan dan pengaruh itu sangatlah berbahaya, misalkan jangan mencampuri urusan orang lain, buat apa mikirin dia, ngapain si kamu perduli sama dia, repotin saja dan serangkaian kata self-centre lainnya.

Hari ini sangatlah mudah kita temui orang-orang yang hidup untuk dirinya sendiri, hal ini tidak hanya terjadi di dunia sekuler, tetapi juga merajalela di kehidupan gereja (kumpulan orang-orang percaya). Kerap kali mereka berdalih karena sibuk, tidak punya waktu, lupa dll. Jika ini yang terjadi dan sering kita temui, maka anda sudah bisa menebak kapan mereka mengembangkan akan kehidupan “Saling Menasihati”?

Kembali kepada frase “marilah kita saling menasihati”. Sepanjang kita membaca kitab suci kita akan mendapati terdapat banyak sekali orang-orang biasa yang dipakai Allah dengan dahsyatnya – dengan hebatnya, tetapi mereka tidak hidup sendirian. Kita bisa melihat “Daud yang dinasihati oleh Natan – Musa yang dinasihati oleh Yitro” dan tokoh-tokoh lainnya.

Mereka menghidupi dan menyadari benar bahwa mereka butuh orang lain untuk memberi pendapat dan nasihatnya kepada mereka. Kita bisa keliru, bahkan sangat keliru – namun, kekeliruan itu akan diminimalisir ketika ada orang lain yang ikut memberi pendapatnya.

Inilah model kehidupan persekutuan Kristen – kita membutuhkan nasehat dan arahan anggota tubuh Kristus lainnya. Kita bukanlah Tuhan yang bijaksana dan berhikmat – kita manusia biasa yang syarat dengan kelemahan dan kekurangan, namun di dalam itu semua Allah menyediakan orang lain untuk ikut menyempurnakan kita.

Kiranya tiga point diatas memberi warna baru di dalam kehidupan persekutuan Kristen kita dan kiranya renungan ini memberi kita semangat baru untuk masing-masing orang percaya mengusahakan akan kehidupan yang saling…

Posting Komentar untuk "Renungan - Khotbah Ibrani 10:24-25 Persekutuan Kristen Dinaungi Oleh Kristus Di Dalam Lingkaran Saling"