Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khotbah - Renungan; Galatia 5:22 Sukacita Di Dalam Tuhan Oleh D. L Moody

Khotbah - Renungan; Galatia 5:22 Sukacita Di Dalam Tuhan Oleh D. L Moody

Ingatlah kasih dan damai sejahtera adalah kuasa. Namun, Sekarang saya akan membicarakan buah Roh lainnya dan ini juga kuasa, yaitu buah SUKACITA 

Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan (TB), Sebaliknya, kalau orang-orang dipimpin oleh Roh Allah, hasilnya ialah: Mereka saling mengasihi, mereka gembira, mereka mempunyai ketenangan hati, mereka sabar dan berbudi, mereka baik terhadap orang lain, mereka setia (BIMK), Tetapi, apabila Roh Kudus menguasai hidup kita, Ia akan menghasilkan buah-buah ini di dalam diri kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, keramahan, kebaikan, kesetiaan (FAYH) Gal 5:22

Sukacita adalah hak istimewa yang diberikan oleh Roh Kudus kepada setiap orang percaya. Saya percaya setiap orang Kristen harus berjalan dalam terang, seperti Allah ada di dalam terang dan harus mempunyai damai sejahtera yang mengalir tanpa henti saat kita sibuk melakukan pekerjaan-Nya.

Hak istimewa kita untuk menjadi penuh dengan sukacita dan Tuhan. Kita membaca bahwa ketika Filipus pergi ke Samaria dan berkhotbah di sana ada sukacita besar di kota itu. Mengapa? Karena mereka percaya kepada kabar baik itu. Ini urutan yang wajar sukacita karena percaya.

Ketika kita percaya kepada kabar baik itu, muncul sukacita dalam jiwa kita. Kita juga diberi tahu bahwa Tuhan kita mengutus tujuh puluh murid-Nya dan mereka pergi memberitakan keselamatan dalam nama Yesus Kristus. Hasilnya adalah banyak orang diberkati dan tujuh pulu murid itupun pulang.

Ketika kembali, mereka dengan sukacita menceritakan kepada Yesus bahwa setan-setan takhluk kepada mereka di dalam nama-Nya. Tuhan tampaknya mengoreksi mereka mengenai hal itu ketika berkata “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”

Ada jaminan untuk anda. Sekarang mereka mempunyai alasan untuk bersukacita. Allah tidak meminta kita bersukacita tanpa alasan, Dia memberi kita alasan untuk besukacita.

Bagaimana pendapat anda tentang orang yang tampaknya sangat Bahagia hari ini dan penuh sukacita, tetapi tidak bisa memberitahu anda apa penyebabnya? Seandainya saya bertemu seseorang di jalan dan ia tampak sangat gembira sehingga memegang kedua tangan saya dan berkata, “Puji Tuhan, saya sangat bersukacita hari ini!” – Apa yang membuatmu bersukacita? “ehm…saya tidak tahu.” Kamu tidak tahu? “ya, saya tidak tahu; pokoknya saya sangat bersukacita sampai rasanya hampir meledak.”

Mungkin kita akan menggeleng-geleng kepala. Namun, banyak orang yang merasa – yang ingin merasa – bahwa mereka adalah orang Kristen sebelum menjadi Kristen. Mereka menginginkan pengalaman Kekristenan sebelum menjadi orang Kristen. Mereka ingin mempunyai sukacita dari Tuhan sebelum mereka menerima Yesus Kristus.

Namun, ini bukanlah urutan yang ditunjukkan dalam alkitab. Dia membawa sukacita ketika datang, dan kita tidak dapat mempunyai sukacita terpisah dari Dia. Tidak ada sukacita yang terpisah dari Dia. Dia adalah sumber sukacita dan kita menemukan sukacita kita di dalam Dia.

Sukacita Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Ada tiga macam sukacita. Ada sukacita karena keselamatan kita. Saya pikir, ketika saya pertama kali merasakannya, itu adalah sukacita paling indah yang pernah saya rasakan, dan saya belum pernah mengalami yang lebih daripada itu. Namun, saya menemukan ada sukacita yang lebih besar daripada itu, yaitu sukacita karena keselamatan orang lain.

Oh, adalah hak istimewah, hak yang mulia, bila kita dipakai Allah untuk memenangkan jiwa bagi Kristus, dan melihat seseorang dilepaskan dari perbudakan melalui tindakan kita terhadap mereka. Allah berkenan membiarkan kita menjadi rekan kerja-Nya; itu suatu kehormatan tertinggi bagi kita. Sukacita karena melihat orang lain diselamatkan, melampaui sukacita karena keselamatan kita. Yohanes mengatakan bahwa tidak ada sukacita yang lebih besar bagi-Nya selain melihat murid-murid-Nya berjalan di dalam kebenaran.

Setiap orang yang telah dipakai untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus mengerti artinya. Sebagai murid Kristus, kita harus berjalan di dalam kebenaran, maka kita akan terus bersukacita.

Menurut saya ada perbedaan antara kebahagiaan dan sukacita. Kebahagiaan disebabkan oleh hal-hal yang terjadi di sekitar saya dan situasi tertentu dapat merusakkannya. Namun, sukacita mengalir bahkan dalam kesulitan sekalipun. Sukacita mengalir melalui kegelapan. Sukacita mengalir pada malam hari seperti pada siang hari. Sukacita mengalir melalui penganiayaan dan perlawanan.  

Ia terus mengalir karena ia adalah mata air yang tak pernah kering yang mengaliri hati kita; mata air tersembunyi yang tak dapat dilihat dan tak dapat diketahui oleh dunia. Tuhan memberi umat-Nya sukacita kekal bila mereka berjalan dalam ketaatan kepada-Nya. Sukacita ini dipupuk oleh firman Allah. Yeremia berkata dalam Yeremia 15:16;

Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam (TB), Firman-Mulah yang menghidupi hamba dan merupakan makanan bagi jiwa hamba yang lapar. Firman-Mu menghibur hamba dan menyukakan hati hamba. Alangkah bangganya hamba disebut dengan nama-Mu, ya TUHAN, Allah semesta alam! (FAYH), Engkau berbicara kepadaku, dan aku mendengarkan setiap perkataan-Mu. Aku milik-Mu, ya TUHAN Allah Yang Mahakuasa, karena itu perkataan-perkataan-Mu menyenangkan dan membahagiakan aku (BIMK).

Ia menikmati firman Allah dan apa hasilnya? Ia mengatakan bahwa firman Allah itu menjadi kegirangan dan kesukaan hatinya. Seharusnya orang mencari sukacita dari firman Allah, bukan dunia. Mereka seharusnya mencari sukacita yang disediakan Kitab Suci dan barulah bekerja di ladang Tuhan.

Sukacita yang tidak mengutus saya kepada orang lain, tidak mendorong saya untuk pergi dan menolong pemabuk yang malang, tidak mendorong saya untuk mengunjungi janda dan anak yatim, tidak membuat saya pergi ke sekolah minggu Misi atau pelayanan Kristen lainnya, tidak berharga dan bukan datang dari atas. Sukacita yang tidak mendesak saya untuk pergi dan bekerja untuk Tuhan hanyalah sekedar perasaan dan bukan sukacita yang sebenarnya.

Sukacita Dalam Penganiayaan

Dikatakan dalam Lukas 6:22;

Berbahagialah kalian kalau dibenci, ditolak, dihina dan difitnah oleh karena Anak Manusia! Nabi-nabi pada zaman dahulu diperlakukan begitu juga. Kalau hal itu terjadi hendaklah kalian bersenang hati dan menari dengan gembira, sebab besarlah upah yang tersedia untuk kalian di surga (BIMK), Betapa bahagianya kalian jika orang lain membenci kalian dan mengucilkan kalian, dan menghina kalian serta mencemarkan nama kalian karena kalian milik-Ku! Apabila hal itu terjadi, bersukacitalah! Ya, bersorak-soraklah! Karena pahala yang besar menantikan kalian di surga. Kalian akan berada dalam persekutuan orang-orang baik, sebab nabi-nabi zaman dahulu juga diperlakukan demikian (FAYH), Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi (TB).

Orang Kristen tidak menerima upah mereka di dunia. Kita harus melawan arus dunia. Kita mungkin tidak terkenal dan mungkin akan bertentangan dengan banyak teman bila menjalani hidup saleh dalam Kristus Yesus. Pada saat yang sama, bila kita dianiaya karena Tuhan kita, sukacita kita akan meluap; sukacita itu akan terus meluap dari hati kita – sukacita yang tidak pernah padam dan terus mengalir.

Dunia tidak dapat menghambat aliran itu. Bila Kristus di hati kita, segera kita akan menerima upah itu. Semakin lama hidup, saya semakin yakin bahwa orang saleh tidak dihargai pada zaman sekarang. Namun, pekerjaan mereka akan tetap ada. Pekerjaan yang lebih besar akan dilakukan setelah mereka tidak ada lagi, oleh pengaruh hidup mereka daripada ketika mereka masih hidup.

Daniel melakukan seribu kali lebih banyak daripada ketika masih tinggal di Babilonia. Abraham melakukan lebih banyak saat ini daripada yang dilakukannya dulu dengan kemah dan mezbahnya. Selama berabad-abad ini ia tetap hidup, karena itu kita membaca;

Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." (TB), Berbahagialah mereka, karena sekarang berakhirlah segala jerih payah serta cobaan mereka; perbuatan baik mereka akan menyertai mereka ke surga! " (FAYH) Wahyu 14:13

Marilah kita membuat aliran yang akan terus mengalir bahkan sesudah kita tidak ada lagi. Bila saat ini kita menghadapi penganiayaan dan perlawanan, biarlah kita terus maju dan upah kita akan semakin besar.

Pikirkan ini: Tuhan Yesus pencipta langit dan bumi, yang menciptakan dunia, berkata “upahmu besar di sorga”. Dia menyebutnya besar. Bila seorang teman mengatakan besar, mungkin sebenarnya itu sangat kecil. Namun, bila Tuhan, Allah yang besar dan perkasa mengatakan itu besar, apa yang dikatakan-Nya itu benar adanya. Besarlah upah yang tersimpan bagi mereka yang melayani Dia.

Bila kita melayani Dia, kita mempunyai sukacita ini. Orang yang sedih tidak cocok melakukan pekerjaan Allah karena mereka akan melakukan pekerjaan itu dengan wajah sedih. “Sukacita Tuhan itulah perlindunganmu.” Yang kita butuhkan saat ini adalah gereja yang bersukacita. Gereja yang bersukacita akan menyerang pekerjaan iblis dan kita akan melihat Injil dibawah ke jalan-jalan kecil dan Lorong-lorong yang gelap, ke loteng-loteng dan ruang bawah tanah yang gelap.

Kita akan melihat para pemabuk diselamatkan, para penjudi dan pelacur dibawah ke dalam kerajaan Allah. Wajah murung dengan banyak kerutan di dahi kitalah yang menghambat Kekristenan berkembang. Semoga ada sukacita besar pada orang percaya di mana saja, supaya kita dapat bersorak-sorai dan bergembira di dalam Tuhan siang dan malam.

Marilah kita meminta gereja bersukacita. Kiranya Tuhan membuat kita bersukacita karena bila kita bersukacita, kita akan sukses. Bila kita tidak melihat upah yang kita pikir seharusnya kita peroleh disini, biarlah kita terus ingat bahwa upah itu akan kita terima di dunia yang lain.

Ada orang yang mengatakan bahwa bila anda bertanya kepada orang-orang pada zaman Abraham tentang siapa orang terbesar di zaman itu, mereka akan mengatakan Henokh atau Abraham. Bila anda bertanya pada zaman Musa tentang siapa orang terbesar pada zaman itu, mereka tidak akan menjawab Musa; Musa bukan apa-apa, mereka akan menjawab Abraham. Bila anda bertanya pada zaman Elia dan Daniel, jawabannya bukan Elia atau Daniel, mereka bukan apa-apa. Jawabannya adalah Musa.

Pada zaman Yesus Kristus, bila anda bertanya tentang Yohanes Pembaptis atau rasul-rasul, anda akan mendengar bahwa mereka rendah dan hina di mata dunia. Mereka dicela dan dicemooh; tetapi lihatlah betapa hebatnya mereka dipandang saat ini. Demikian juga kita tidak akan dihargai pada zaman kita, tetapi kita harus bekerja keras dan berusaha untuk memiliki sukacita ini sepanjang waktu.

Bila kita tidak memilikinya, berserulah; “Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan Roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.”

Sekali lagi, Yohanes 15:11 mengatakan; Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh (TB), Aku mengatakan hal ini kepada kalian supaya kalian dipenuhi dengan sukacita. Cawan kesukaan kalian bahkan akan melimpah! (FAYH).

Dan dalam 16:22: “Begitu juga dengan kalian: Sekarang kalian bersusah hati, tetapi Aku akan bertemu lagi dengan kalian, maka hatimu akan bergembira; dan tidak seorang pun dapat mengambil kegembiraan itu dari hatimu (BIMK), Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu (TB).

Saya sangat bersyukur mempunyai sukacita yang tidak dapat dirampas oleh dunia. Saya mempunyai harta karun yang tidak dapat diambil oleh dunia. Saya mempunyai sesuatu yang tidak berada di bawah kekuasaan manusia dan iblis, dan hal itu adalah sukacita dari Tuhan. “Tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”

Pada abab kedua, mereka membawa seorang martir di hadapan raja. Raja ingin orang itu mengakui kesalahan dan meninggalkan Kristus dan Kekristenan, tetapi orang itu menolaknya. Maka raja berkata, “bila kamu tidak melakukannya, saya akan membuangmu.” Orang itu tersenyum dan menjawab, “anda tidak dapat membuang saya dari Kristus, karena Dia mengatakan Dia tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan saya.”

Raja menjadi marah dan berkata “kalau begitu saya akan menyita milikmu dan mengambil semuanya dari padamu.” Orang itu menjawab “Harta saya di surga; anda tidak dapat mengambilnya.” Raja itu menjadi semakin berang dan berkata “Saya akan membunuhmu.” Namun, orang itu menjawab, “Saya sudah mati 40 tahun yang lalu, saya sudah mati bersama Kristus, mati terhadap dunia dan hidup saya kini tersembunyi bersama Kristus dalam Allah dan anda tidak dapat menjamahnya.

Begitu juga kita dapat bersukacita karena berada di dalam kebangkitan, telah dibangkitkan bersama Kristus. biarlah penganiayaan dan perlawanan datang kita dapat terus bersukacita. Ingatlah bahwa upah kita besar tersimpan untuk kita pada hari ketika Dia yang adalah kehidupan kita akan datang, dan kita juga akan datang bersama Dia di dalam kemuliaan-Nya.

Tulisan ini disadur dari; Secret Power – Menemukan Kuasa Rahasia Roh Kudus, oleh D. L Moody. Perikop di atas dan beberapa ayat lain, versi aslinya memakai Terjemahan Baru (TB) – sedangkan Terjamahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH) dan Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) merupakan tambahan saya.

Posting Komentar untuk "Khotbah - Renungan; Galatia 5:22 Sukacita Di Dalam Tuhan Oleh D. L Moody"