Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian - Ayat Alkitab Roma 8:26; Oswald Chambers

 

Renungan Harian - Ayat Alkitab Roma 8:26; Oswald Chambers

Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (TB), Sebab kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, dan juga tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa. Tetapi Roh Kudus berdoa bagi kita dengan perasaan yang tidak terlukiskan dengan kata-kata (FAYH), ……. Roh itu sendiri menghadap Allah untuk memohonkan bagi kita dengan kerinduan yang sangat dalam sehingga tidak dapat diucapkan (BIMK) — Roma 8:26

Ketika kita dilahirkan baru oleh Allah, kita menjadi kediaman Roh Allah. Jika demikian, kita harus berhati-hati memeliharanya agar tidak tercemar bagi Dia. Roh Kudus akan bertanggung jawab untuk bagian bawah sadar yang tidak kita ketahui, tetapi kita harus memberi perhatian penuh dan menjaga bagian kesadaran yang merupakan tanggung jawab kita “... sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Roma 8:26).

Kuasa Doa Yang Tidak Ada Tandingannya

Kita sadar bahwa kita diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk berdoa; dan kita tahu artinya berdoa dalam Roh; tetapi sering kita tidak menyadari bahwa Roh Kudus sendiri memanjatkan doa dalam kita akan hal-hal yang tidak terucapkan.

Ketika kita dilahirkan baru oleh Allah dan menjadi kediaman Roh Allah, maka Dia menyatakan bagi kita hal-hal yang tidak terucapkan. “Ia”, Roh Kudus dalam Anda, “berdoa syafaat untuk orang-orang kudus sesuai kehendak Allah” (Roma 8:27). Dan, Allah menyelidiki hati Anda, bukan untuk mengetahui doa-doa Anda yang Anda ucapkan secara sadar, tetapi untuk mengetahui doa Roh Kudus.

Roh Allah memakai personalitas orang percaya sebagai bait tempat mempersembahkan doa syafaat-Nya. Tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19). Ketika Yesus Kristus menyucikan bait Allah, Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah (Markus 11:16).

Roh Allah tidak akan mengizinkan Anda menggunakan tubuh Anda untuk kesenangan Anda sendiri. Yesus dengan tegas mengusir setiap orang yang berjual beli di dalam Bait Allah, dan berkata, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa ..., Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” (Markus 11:17).

Apakah kita telah menyadari bahwa “tubuh kita adalah bait Roh Kudus?” Jika demikian, kita harus berhati-hati memeliharanya agar tidak tercemar bagi Dia. Kita harus mengingat bahwa kesadaran hidup kita, walaupun hanya sebagian kecil dari totalitas kepribadian kita, harus kita pandang sebagai “bait Roh Kudus”. Dia (Roh Kudus) akan bertanggung jawab untuk bagian bawah sadar yang tidak kita ketahui, tetapi kita harus memberi perhatian penuh dan menjaga kesadaran yang merupakan tanggung jawab kita.

Refleksi Untuk Kita Semua

Oswald Chambers kembali mengingatkan kita akan doa-doa yang kita panjatkan kepada Dia. Pribadi yang mengajar kita akan mengapa dan kepada siapakah kita harus berdoa. Kita bisa berdoa kapan saja dan dimana saja – semua karena karya-Nya di kayu salib, Dialah Yesus Kristus Tuhan kita.

Dia mengerjakan akan sesuatu yang kekal dan abadi yang tidak pudar di dalam rentang sejarah – dia mengajar kita dan menunjukkan kepada kita akan keutamaan Doa. Di Taman Getsemani, Dia telah bersyafaat untuk kita – Dia mendoakan murid-murid-Nya dan orang-orang yang percaya melalui pemberitaan mereka, anda dan saya hari ini.

Kristus telah menunjukkan kepada kita akan besarnya peranan doa – Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.

Berhentilah sejenak dan renungkan sikap Yesus diatas – sudahkah kita menaikkan dan mengawali akan setiap apa yang ingin kita kerjakan bagi-Nya di dalam berdoa?

Dia mengawali setiap keputusan-Nya dengan datang terlebih dahulu kepada Bapa-Nya di dalam Doa. Kesadaran bahwa pelayanan ini adalah milik Allah membawa kita pada satu titik kesadaran besar bahwa – Allah dapat melakukan jauh lebih banyak dari  yang dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri.

Kita lemah dan tidak berdaya, kita tidak dapat melakukan sesuatu yang besar bagi Dia dengan kekuatan kita sendiri – anda dan saya harus datang kepada-Nya dan memohon kepada Dia untuk memampukan kita, KUASA UNTUK MELAYANI DIA ADA PADA DIRI-NYA!

Kesadaran ini pula membawa kita untuk datang kepada-Nya disetiap saat – kita menumbuhkan akan kehidupan doa di dalam Dia dan oleh belaskasihan-Nya. Dia menyediakan segala hal yang menolong dan memfasilitasi doa-doa kita, Dia-lah pribadi Roh Kudus.

Roh Kuduslah yang menterjemahkan akan doa-doa kita kepada-Nya. Roh Kudus-Nya mengerjakan jauh lebih banyak dari apa yang kita ungkapkan kepada-Nya.

Orang-orang biasa yang dipakai oleh-Nya menyucikan diri mereka untuk dapat datang ke hadapan hadirat-Nya. Mereka mempersembahkan akan apapun yang mereka miliki dan menundukkan itu semua dibawah kasih karunia-Nya agar mereka dapat memanjatkan doa-doa mereka kepada-Nya – doa adalah aktifitas yang suci dan kudus.

Leonard Ravenhill seorang Teolog, seorang yang senang berdoa (pendoa) dan penulis Kristen yang berpusat pada Injil Yesus Kristus memberi kesaksian bahwa “Anda tidak bisa hidup salah dan berdoa dengan benar - Tidak ada manusia yang lebih besar dari kehidupan doanya.”

Bacaan perikop di atas versi aslinya memakai Terjemahan Baru (TB), sedangkan terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH) dan Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) merupakan tambahan penulis.

Posting Komentar untuk "Renungan Harian - Ayat Alkitab Roma 8:26; Oswald Chambers"