Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 103; 27 Januari 2023

 

Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 103; 27 Januari 2023

Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).

Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya dan inilah hasilnya.

Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di dalam Kitab Suci.

Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2 Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik bukan!

Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya setiap harinya di dalam blog ini.

Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika membaca alkitab secara berurutan adalah;

-       Letak kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis maka kita Ayub akan kita baca di awal.

-       Kita akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama, hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.

-       Menolong kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.

-       Kita juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di dalam surat-surat lainnya.

Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 103 Di Dalam 1 Samuel 15:1-35; 1 Samuel 16:1-23; 1 Samuel 17:1-39

1 Samuel 15:1-35 Saul Ditolak Sebagai Raja

Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.

Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

Lalu Saul memanggil rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di Telaim: ada dua ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda. Setelah Saul sampai ke kota orang Amalek, disuruhnyalah orang-orang menghadang di lembah.

Berkatalah Saul kepada orang Keni: "Berangkatlah, menjauhlah, pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek.

Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir. Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.

Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.

Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.

Lalu Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul, tetapi diberitahukan kepada Samuel, demikian: "Saul telah ke Karmel tadi dan telah didirikannya baginya suatu tanda peringatan; kemudian ia balik dan mengambil jurusan ke Gilgal."

Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN." Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"

Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya: "Katakanlah." Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel?

TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka. Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"

Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas.

Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."

Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja." Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.

Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN." Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel."

Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak. Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.

Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal." Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud menyembah kepada TUHAN. Lalu berkatalah Samuel: "Bawa ke mari Agag, raja Amalek itu." Dengan gembira Agag pergi kepadanya, sebab pikirnya: "Sesungguhnya, kepahitan maut telah lewat."

Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat perempuan-perempuan kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara perempuan-perempuan." Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.

Kemudian Samuel pergi ke Rama, tetapi Saul pergi ke rumahnya, di Gibea-Saul. Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.

1 Samuel 16:1-23 Daud Diurapi Menjadi Raja

Berfirmanlah TUHAN Kepada Samuel: "Berapa Lama Lagi Engkau Berdukacita Karena Saul? Bukankah Ia Telah Kutolak Sebagai Raja Atas Israel? Isilah Tabung Tandukmu Dengan Minyak Dan Pergilah. Aku Mengutus Engkau Kepada Isai, Orang Betlehem Itu, Sebab Di Antara Anak-Anaknya Telah Kupilih Seorang Raja Bagi-Ku."

Tetapi Samuel Berkata: "Bagaimana Mungkin Aku Pergi? Jika Saul Mendengarnya, Ia Akan Membunuh Aku." Firman TUHAN: "Bawalah Seekor Lembu Muda Dan Katakan: Aku Datang Untuk Mempersembahkan Korban Kepada TUHAN.

Kemudian Undanglah Isai Ke Upacara Pengorbanan Itu, Lalu Aku Akan Memberitahukan Kepadamu Apa Yang Harus Kauperbuat. Urapilah Bagi-Ku Orang Yang Akan Kusebut Kepadamu."

Samuel Berbuat Seperti Yang Difirmankan TUHAN Dan Tibalah Ia Di Kota Betlehem. Para Tua-Tua Di Kota Itu Datang Mendapatkannya Dengan Gemetar Dan Berkata: "Adakah Kedatanganmu Ini Membawa Selamat?"

Jawabnya: "Ya, Benar! Aku Datang Untuk Mempersembahkan Korban Kepada TUHAN. Kuduskanlah Dirimu, Dan Datanglah Dengan Daku Ke Upacara Pengorbanan Ini." Kemudian Ia Menguduskan Isai Dan Anak-Anaknya Yang Laki-Laki Dan Mengundang Mereka Ke Upacara Pengorbanan Itu.

Ketika Mereka Itu Masuk Dan Samuel Melihat Eliab, Lalu Pikirnya: "Sungguh, Di Hadapan TUHAN Sekarang Berdiri Yang Diurapi-Nya." Tetapi Berfirmanlah TUHAN Kepada Samuel: "Janganlah Pandang Parasnya Atau Perawakan Yang Tinggi, Sebab Aku Telah Menolaknya. Bukan Yang Dilihat Manusia Yang Dilihat Allah; Manusia Melihat Apa Yang Di Depan Mata, Tetapi TUHAN Melihat Hati."

Lalu Isai Memanggil Abinadab Dan Menyuruhnya Lewat Di Depan Samuel, Tetapi Samuel Berkata: "Orang Ini Pun Tidak Dipilih TUHAN."  Kemudian Isai Menyuruh Syama Lewat, Tetapi Samuel Berkata: "Orang Ini Pun Tidak Dipilih TUHAN."

Demikianlah Isai Menyuruh Ketujuh Anaknya Lewat Di Depan Samuel, Tetapi Samuel Berkata Kepada Isai: "Semuanya Ini Tidak Dipilih TUHAN." Lalu Samuel Berkata Kepada Isai: "Inikah Anakmu Semuanya?" Jawabnya: "Masih Tinggal Yang Bungsu, Tetapi Sedang Menggembalakan Kambing Domba." Kata Samuel Kepada Isai: "Suruhlah Memanggil Dia, Sebab Kita Tidak Akan Duduk Makan, Sebelum Ia Datang Ke Mari."

Kemudian Disuruhnyalah Menjemput Dia. Ia Kemerah-Merahan, Matanya Indah Dan Parasnya Elok. Lalu TUHAN Berfirman: "Bangkitlah, Urapilah Dia, Sebab Inilah Dia." Samuel Mengambil Tabung Tanduk Yang Berisi Minyak Itu Dan Mengurapi Daud Di Tengah-Tengah Saudara-Saudaranya. Sejak Hari Itu Dan Seterusnya Berkuasalah Roh TUHAN Atas Daud. Lalu Berangkatlah Samuel Menuju Rama.

Daud Di Istana Saul

Tetapi Roh TUHAN Telah Mundur Dari Pada Saul, Dan Sekarang Ia Diganggu Oleh Roh Jahat Yang Dari Pada TUHAN. Lalu Berkatalah Hamba-Hamba Saul Kepadanya: "Ketahuilah, Roh Jahat Yang Dari Pada Allah Mengganggu Engkau;

Baiklah Tuanku Menitahkan Hamba-Hambamu Yang Di Depanmu Ini Mencari Seorang Yang Pandai Main Kecapi. Apabila Roh Jahat Yang Dari Pada Allah Itu Hinggap Padamu, Haruslah Ia Main Kecapi, Maka Engkau Merasa Nyaman."

Berkatalah Saul Kepada Hamba-Hambanya Itu: "Carilah Bagiku Seorang Yang Dapat Main Kecapi Dengan Baik, Dan Bawalah Dia Kepadaku."

Lalu Jawab Salah Seorang Hamba Itu, Katanya: "Sesungguhnya, Aku Telah Melihat Salah Seorang Anak Laki-Laki Isai, Orang Betlehem Itu, Yang Pandai Main Kecapi. Ia Seorang Pahlawan Yang Gagah Perkasa, Seorang Prajurit, Yang Pandai Bicara, Elok Perawakannya; Dan TUHAN Menyertai Dia."

Kemudian Saul Mengirim Suruhan Kepada Isai Dengan Pesan: "Suruhlah Kepadaku Anakmu Daud, Yang Ada Pada Kambing Domba Itu." Lalu Isai Mengambil Seekor Keledai Yang Dimuati Roti, Sekirbat Anggur Dan Seekor Anak Kambing, Maka Dikirimkannyalah Itu Kepada Saul Dengan Perantaraan Daud, Anaknya.

Demikianlah Daud Sampai Kepada Saul Dan Menjadi Pelayannya. Saul Sangat Mengasihinya, Dan Ia Menjadi Pembawa Senjatanya. Sebab Itu Saul Menyuruh Orang Kepada Isai Mengatakan: "Biarkanlah Daud Tetap Menjadi Pelayanku, Sebab Aku Suka Kepadanya."

Dan Setiap Kali Apabila Roh Yang Dari Pada Allah Itu Hinggap Pada Saul, Maka Daud Mengambil Kecapi Dan Memainkannya; Saul Merasa Lega Dan Nyaman, Dan Roh Yang Jahat Itu Undur Dari Padanya.

1 Samuel 17:1-39 Goliat Menantang Tentara Israel

Orang Filistin mengumpulkan tentaranya untuk berperang; mereka berkumpul di Sokho yang di tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho dan Azeka di Efes-Damim. Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin.

Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara mereka. Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.

Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga.

Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya. Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku.

Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami." Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang."

Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.

Daud Tiba Di Medan Pertempuran

Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya. Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama.

Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul. Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya.

Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka.

Saul dan mereka itu dan semua orang Israel ada di Lembah Tarbantin tengah berperang melawan orang Filistin." Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya. Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan mengangkat sorak perang.

Orang Israel dan orang Filistin itu mengatur barisannya, barisan berhadapan dengan barisan.  Lalu Daud menurunkan barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat.

Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan.

Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel."

Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"

Rakyat itu pun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan dia."

Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."

Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!"

Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi.

Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia.

Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."

Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."

Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,

maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.

Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."

Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."

Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya.

Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.

Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 103; 27 Januari 2023"