Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian Dan Saat Teduh Hari Ini; Yesaya 50:10b (Chris Tiegreen)

 

Renungan Harian Dan Saat Teduh Hari Ini; Yesaya 50:10b (Chris Tiegreen)

Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya (TB)! Jalan yang kamu tempuh mungkin gelap, dan tak ada cahaya yang bersinar bagimu; tetapi percayalah kepada TUHAN; Bertopanglah kepada Allahmu (BIMK). Yesaya 50:10

Dalam Perjanjian Baru, Paulus menyampaikan bahwa apa yang kita lihat sekarang ini adalah seperti bayangan yang kabur pada cermin, tetapi akan datang waktu dimana kelihatannya kita tidak melihat apa-apa. John of the Cross pernah merujuk puisinya, tentang “malam yang gelap bagi jiwa” dan banyak orang percaya mengalaminya.

Di dalam masa gelap itu kita rindu sebuah sentuhan pribadi dari Allah, tetapi kita tidak mendapatkannya. Kita menyimak suaranya tetapi tidak mendengar apa-apa. Kita berdoa tanpa keyakinan dan dapat mendeteksi tidak ada jawaban yang kongkrit. Kita merasa ditinggalkan dan kita merasa sendiri.

Mengapa Allah membiarkan musim seperti itu terjadi? Tidaklah jelas – hanya Allah yang mengerti, Dia memiliki rencanaNya sendiri. Tetapi musim seperti itu memiliki cara untuk membangun kebenaran jika kita membiarkannya, berdiam dirilah dan nantikanlah Dia.

Tidak ada yang dapat menguji kepercayaan kita lebih berat daripada tidak adanya bukti sama sekali atau kurangnya dukungan rohani. Akankah kita bergantung pada apa yang kita ketahui benar atau membuangnya di suatu tempat dalam kegelapan itu? Memilih iman bukannya perasaan, akan memperkuat iman dengan cara yang mengejutkan.

Ini juga akan membuat pernyataan kepada setiap manusia, malaikat – mengenai apa dan siapa Allah bagi kita. Kita menikmati iman yang telah dikaruniakan oleh Allah – Allah menikmati iman kita yang telah Ia karuniakan dalam segala musim di kehidupan kita, sikap percaya yang kita tontonkan atau tunjukkan dalam masa-masa “kegelapan” jauh lebih berharga dari emas.

Tidak ada yang dapat mengalahkan taktik musuh atau menggagalkan keinginannya lebih jelas dari itu. Ketika segalanya terlihat melawan kita tetapi kita memilih untuk tetap percaya kepada Allah, memuji Dia, dan tetap bersandar kepadaNya, kita telah memperoleh kemenangan yang tak terlihat yang nampak dirayakan di sorga. Iman kita dalam kegelapan dihargai oleh Allah.

Kapanpun kita berada di dalam “kegelapan” (masa-masa yang sukar dan berada di titik terendah kehidupan kita), biarkanlah kepercayaan kita kepada Allah menembusnya. Pilihlah untuk bergantung kepadaNya. Musim-musim itu tidak akan berlangsung selamanya, tetapi kita memiliki kesempatan di dalamnya untuk membuat kesaksian – merangkai kisah hidup bersama Allah di dalam kebaikan dan kemurahan hatiNya.

Hingga akhirnya kita menjadi sebuah tropi anugerah yang di pajang di surga. Dan ketika musim itu berlalu, iman kita akan menghasilkan buah yang sangat manis dan segar – hingga akhirnya kita dapat berkata seperti apa yang dikatakan oleh Ayub “ Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau (42:5). Disadur dan sedikit disunting dari bukunya Chris Tiegreen “365 Renungan Harian untuk lebih dekat kepadaNya”

Doa: Bapa, aku merasa tersesat, tetapi aku tahu aku tidak tersesat. Aku tahu Engkau bersama denganku, membimbingku, melindungiku dan menyediakan jalan keluar bagiku. Aku percaya kepada Engkau, bahkan ketika aku tidak dapat melihat. Bimbinglah aku ke tempat yang penuh damai dan kelimpahan yang dariMu. Amin - Disa

Beberapa tokoh alkitab mengalami langsung akan malam-malam yang gelap bagi jiwa mereka – Yohanes Martir memakai istilah “malam yang gelap dari api kasih”. Malam yang gelap itu adalah salah satu bentuk kebaikan dan kasih Allah bagi mereka – Allah sedang menempah, membimbing bahkan Ia sedang menikmati akan seruan-seruan mereka yang nyaring nan indah kepadaNya.

-       Musa menunggu empat puluh tahun di padang gurun sebelum Allah menunjukkan tujuan hidupnya.

-       Abraham menunggu hampir 25 tahun sampai Allah menyatakan janjiNya dengan lahirnya Ishak.

-       Yusuf menunggu sekitar tiga belas tahun sebelum dia bisa melihat keluarganya lagi setelah dikhianati oleh saudara-saudaranya.

-       Hana menunggu bertahun-tahun sebelum jawaban doanya minta anak terwujud.

-       Ayub menunggu bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan, sebelum Allah menyatakan diri-Nya mengembalikan kekayaannya dan membawa dia ke awal kehidupan yang baru di dalam Allah. Disadur dari bukunya Ruth Harley Barton “Sacred Rhythms”

Mereka dapat melewati malam yang gelap bersama dan di dalam Allah – dengan kasih karunia-Nya kitapun dapat dimampukan untuk melewati malam-malam yang gelap di kehidupan kita – dengan terus memandang kepada Dia yang tersalib ganti kita. Malam yang gelap itu adalah malam dimana anda dan saya sedang dimurnikan.


Posting Komentar untuk "Renungan Harian Dan Saat Teduh Hari Ini; Yesaya 50:10b (Chris Tiegreen)"