Bacaan Ayat Alkitab Secara Kronologis Hari Ke 54; 09 Desember 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 54 Di Dalam Imamat
20:1-27; Imamat 21:1-24; Imamat 22:16-33
Imamat 20:1-27 Kudusnya Umat Tuhan
TUHAN berfirman kepada Musa: "Engkau harus berkata kepada orang
Israel: Setiap orang, baik dari antara orang Israel maupun dari antara orang
asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan seorang dari
anak-anaknya kepada Molokh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat negeri harus
melontari dia dengan batu.
Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari
tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada
Molokh, dengan maksud menajiskan tempat kudus-Ku dan melanggar kekudusan
nama-Ku yang kudus.
Tetapi jikalau rakyat negeri menutup mata terhadap orang itu, ketika ia
menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dan tidak menghukum dia
mati, maka Aku sendiri akan menentang orang itu serta kaumnya dan akan
melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang yang turut
berzinah mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah Molokh.
Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni
yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang
itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Maka kamu harus
menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya;
Akulah TUHAN yang menguduskan kamu. Apabila ada seseorang yang mengutuki
ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau
ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah
dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki
maupun perempuan yang berzinah itu.
Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia
melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka
tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan menantunya perempuan, pastilah
keduanya dihukum mati; mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah
mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh
dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka
dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu
perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada
perbuatan mesum di tengah-tengah kamu.
Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia
dihukum mati, dan binatang itu pun harus kamu bunuh juga. Bila seorang
perempuan menghampiri binatang apa pun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh
perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa
kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, anak ayahnya atau
anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan
mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya; orang itu telah
menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung kesalahannya
sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar
kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya
sedang perempuan itu pun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan,
keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara
perempuan ayahmu, karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan
mereka harus menanggung kesalahannya sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri saudara ayahnya, jadi ia
melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, dan
mereka akan mati dengan tidak beranak. Bila seorang laki-laki mengambil isteri
saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki,
dan mereka akan tidak beranak.
Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala
peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu dimuntahkan oleh
negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana. Janganlah kamu hidup
menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu
telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka.
Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah
mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang
memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain.
Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan
burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat
dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang
merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan.
Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah
memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. Apabila
seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah
mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka
tertimpa kepada mereka sendiri."
Imamat
21:1-24 Kudusnya
Para Imam
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Berbicaralah kepada para imam, anak-anak Harun, dan katakan kepada
mereka: Seorang imam janganlah menajiskan diri dengan orang mati di antara
orang-orang sebangsanya, kecuali
kalau yang mati itu adalah kerabatnya yang terdekat, yakni: ibunya, ayahnya,
anaknya laki-laki atau perempuan, saudaranya laki-laki,
saudaranya perempuan,
yang masih perawan dan dekat kepadanya karena belum mempunyai suami, dengan
mereka itu bolehlah ia menajiskan diri.
Sebagai
suami janganlah ia menajiskan diri di antara orang-orang sebangsanya dan dengan
demikian melanggar kekudusannya.
Janganlah mereka
menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya,
dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya. Mereka
itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama
Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN,
santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
Janganlah mereka
mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah dirusak
kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, karena
imam itu kudus bagi Allahnya.
Dan kamu harus menganggap
dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus
bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.
Apabila anak perempuan
seorang imam membiarkan kehormatannya dilanggar dengan bersundal, maka ia
melanggar kekudusan ayahnya, dan ia harus dibakar dengan api.
Imam yang terbesar di
antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan
di atas kepalanya dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala
pakaian kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik
pakaiannya.
Janganlah ia dekat
kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya
atau ibunya. Janganlah
ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus
Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah
dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Ia harus mengambil
seorang perempuan yang masih perawan. Seorang janda atau perempuan yang telah
diceraikan atau yang dirusak kesuciannya atau perempuan sundal, janganlah
diambil, melainkan harus seorang perawan dari antara orang-orang sebangsanya,
supaya jangan ia
melanggar kekudusan keturunannya di antara orang-orang sebangsanya, sebab
Akulah TUHAN, yang menguduskan dia." TUHAN berfirman kepada Musa:
"Katakanlah kepada
Harun, begini: Setiap orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat
badannya, janganlah datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya, karena setiap orang yang bercacat
badannya tidak boleh datang mendekat: orang buta, orang timpang, orang yang
bercacat mukanya, orang yang terlalu panjang anggotanya, orang yang patah kakinya atau
tangannya,
orang yang berbongkol
atau yang kerdil badannya atau yang bular matanya, orang yang berkedal atau
berkurap atau yang rusak buah pelirnya.
Setiap
orang dari keturunan imam Harun, yang bercacat badannya, janganlah datang untuk
mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN; karena badannya bercacat
janganlah ia datang dekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya.
Mengenai santapan Allahnya, baik persembahan-persembahan maha kudus maupun persembahan-persembahan kudus boleh dimakannya. Hanya janganlah ia datang sampai ke tabir dan janganlah ia datang ke mezbah, karena badannya bercacat, supaya jangan dilanggarnya kekudusan seluruh tempat kudus-Ku, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."
Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel.
Imamat
22:16-33
karena dengan demikian mereka mendatangkan
kepada orang Israel kesalahan yang harus ditebus, apabila mereka memakan
persembahan-persembahan kudus mereka, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan
mereka."
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Berbicaralah
kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel dan katakan
kepada mereka: Siapa pun dari umat Israel dan dari orang asing di antara orang
Israel yang mempersembahkan persembahannya, baik berupa sesuatu persembahan
nazar maupun berupa sesuatu persembahan sukarela, yang hendak dipersembahkan
mereka kepada TUHAN sebagai korban bakaran,
maka supaya TUHAN
berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan,
domba atau kambing. Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan,
karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.
Juga apabila seseorang
mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus
atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu
haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya
bercacat sedikit pun.
Binatang yang buta atau
yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yang
berkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN dan binatang
yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi TUHAN ke atas
mezbah.
Tetapi seekor lembu atau
domba yang terlalu panjang atau terlalu pendek anggotanya bolehlah
kaupersembahkan sebagai korban sukarela, tetapi sebagai korban nazar TUHAN
tidak akan berkenan akan binatang itu.
Tetapi binatang yang
buah pelirnya terjepit, ditumbuk, direnggut atau dikerat, janganlah kamu
persembahkan kepada TUHAN; janganlah kamu berbuat demikian di negerimu.
Juga dari tangan orang
asing janganlah kamu persembahkan sesuatu dari semuanya itu sebagai santapan
Allahmu, karena semuanya itu telah rusak dan bercacat badannya; TUHAN tidak
akan berkenan akan kamu karena persembahan-persembahan itu."
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Apabila seekor anak lembu atau anak domba atau anak kambing
dilahirkan, maka haruslah itu tinggal tujuh hari lamanya dengan induknya,
tetapi sejak hari kedelapan dan seterusnya TUHAN berkenan akan binatang itu
kalau dipersembahkan berupa korban api-apian bagi-Nya.
Seekor lembu atau
kambing atau domba janganlah kamu sembelih bersama dengan anaknya pada satu
hari juga. Dan apabila kamu menyembelih korban syukur bagi TUHAN, kamu harus
menyembelihnya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.
Pada hari itu juga
korban itu harus dimakan; janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari padanya sampai
pagi; Akulah TUHAN. Dengan demikian kamu harus berpegang pada perintah-Ku dan
melakukannya; Akulah TUHAN.
Janganlah melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus, supaya Aku dikuduskan di tengah-tengah orang Israel, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allahmu; Akulah TUHAN."
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Secara Kronologis Hari Ke 54; 09 Desember 2022"