Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membaca Dan Mempelajari Alkitab Oleh D. L Moody

 

Cara Membaca Dan Mempelajari Alkitab Oleh D. L Moody

Seseorang berkata bahwa ada empat hal dalam mempelajari Alkitab; mengakui, berserah, melakukan dan membagikan. Pertama, mengakui kebenarannya; kedua berserah kepada pengajarannya; ketiga melakukan untuk dapat mengingatnya; dan keempat membagikannya kepada orang lain.

Jika kehidupan keKristenan merupakan hal yang baik bagi anda, bagikanlah kepada orang lain. sekarang saya ingin memberitahukan kepada anda bagaimana saya (D. L Moody) mempelajari alkitab. Setiap orang tidak dapat bertarung mengenakan pakaian perang Saul dan mungkin anda sepenuhnya tidak mungkin mengikuti metode saya.

Namun saya dapat membagikan beberapa anjuran yang akan dapat menolong anda dan mungkin juga akan sangat bermanfaat bagi anda. Spurgeon biasanya menyiapkan khotbah untuk Minggu pagi pada Sabtu malam. Seandainya saya mencoba hal itu maka saya akan gagal.

Berilah Makan Untuk Diri Anda Sendiri

Semakin cepat anda belajar untuk memberi makan diri anda sendiri, akan semakin baik. Dalam hati saya menyayangkan pria atau wanita yang menghadiri gereja atau kapel selama lima, sepeluh atau dua puluh tahun akan tetapi belum belajar untuk memberi makan diri mereka sendiri.

Seperti yang anda tahu, selalu dianggap sebuah peristiwa besar dalam sebuah keluarga jika seorang anak dapat makan sendiri. Kecil di dudukkan dekat meja dan pertama kali mungkin ia menggunakan sendok terbalik, akan tetapi akhirnya ia menggunakannya dengan benar dan sang ibu atau kakak perempuannya bertepuk tangan dan mengatakan, “lihat si kecil makan sendiri”.

Yang kita perlukan sebagai orang Kristen adalah dapat memberi makan diri sendiri. ada berapa banyak orang yang duduk tanpa daya dan tanpa semangat, dengan mulut terbuka, lapar akan hal-hal rohani dan hamba Tuhan harus mencoba untuk memberi mereka makan, sedangkan alkitab adalah suatu pesta makan yang sudah dipersiapkan dan yang belum pernah mereka coba.

Ada banyak orang yang sudah menjadi Kristen selama dua puluh tahun tetapi masih harus diberi makan dengan sendok atau gereja. Jika mereka kebetulan mempunyai seorang hamba Tuhan yang memberi mereka makan, mereka menjadi cukup baik, tetapi jika tidak mereka sama sekali tidak maka.

Ini suatu pengujian apakah anda benar-benar seorang anak Allah – apakah anda mengasihi dan makan dari firman Allah. Jika anda pergi ke kebun dan membuang serbuk gergaji, burung-burung tidak akan pernah memperhatikanmu; tetapi jika anda melemparkan remahan roti, mereka akan segera mengambil dan menghabiskannya.

Dengan demikian anak Allah yang sejati dapat membedakannya, antara serbuk gergaji dan roti. Banyak orang yang disebut Kristen hidup dari serbuk gergaji dunia, bukannya diperkaya oleh roti yang turun dari surga. Tidak ada satupun yang dapat memuaskan kerinduan jiwa kecuali firman Allah yang hidup.

Terdapat beberapa hal yang tidak dapat diwakilkan, anda dan saya perlu mengusahakan dan mengupayakannya sendiri – sebut saja, makan, minum, berolahraga, beristirahat yang teratur dan lebih dari itu hubungan dengan Allah di dalam anak-Nya Yesus Kristus Juruselamat kita. Memberi makan jiwa yang tandus adalah tugas tiap-tiap individu jika ingin bertumbuh, mengenal dan semakin serupa dengan Dia.

Hukum Ketetapan

Hukum terbaik untuk mempelajari alkitab adalah hukum ketetapan. Mazmur mengatakan “Aku tertambat karena kesesakan-Mu.” Penerapan Firman akan mendorong pertumbuhannya di dalam dan multiplikasinya di luar. Beberapa orang menyukai kereta cepat, mereka melompat dengan sangat cepat sehingga mereka tidak melihat sesuatu.

Saya bertemu dengan seorang pengacara di Chicago yang memberitahukan kepada saya bahwa ia telah menghabiskan waktu selama dua tahun untuk mempelajari sebuah pokok masalah; ia mencoba mengalahkan sebuah surat wasiat.

Ia bertekad untuk sedapat mungkin menguasai segala sesuatu tentang surat wasiat. Kemudian ia maju ke pengadilan dan ia mulai berbicara selama dua hari mengenai surat wasiat itu; ia sangat menguasainya, ia tidak dapat membicarakan hal lain lagi kecuali surat wasiat.

Demikian pula dengan alkitab – pelajarilah alkitab, suatu pokok masalah satu waktu sampai anda benar-benar menguasainya. Bacalah alkitab itu sendiri – jangan menghabiskan semua waktu anda membaca tafsiran dan bantuan. Jika seseorang menghabiskan semua waktunya untuk membaca bahan penyusun roti atau susu, ia akan segera lapar.

Berikan waktu-waktu terbaik anda – pikiran-pikiran terfokus anda untuk mempelajari beberapa bagian secara keseluruhan dan detail. Fokuslah untuk mempelajari apa yang dikatakan oleh teks itu kepada anda – apa yang hendak Allah nyatakan kepada anda. Nikmatilah jangan terburu-buru, biarkanlah pikiran dan hati anda larut di dalamnya.

Tiga Buku Diperlukan

ada tiga buku yang menurut saya harus dimiliki oleh setiap orang Kristen. Pertama, tentu saja, adalah Alkitab. Saya memilih alkitab yang baik dan dengan cetakan yang baik. Saya tidak terlalu suka dengan alkitab kecil yang harus dipengang tepat dibawah hidung anda supaya anda dapat membaca tulisannya dan jika gereja kebetulan agak gelap maka anda tidak dapat membaca tulisannya, tetapi menjadi kata-kata yang kacau balau.

Namun ada yang mengatakan anda tidak dapat membawa sebuah alkitab yang besar di kantong anda. Baiklah, karena itu bawalah dan jika anda harus berjalan lima kilometer anda akan memberitakan sebuah khotbah lima kilometer panjangnya. Saya mengenal seseorang yang dinyatakan bersalah karena melihat orang lain membawakan alkitabnya.

Anda tidak merasa malu membawa buku nyanyian dan buku doa; dan alkitab lebih berharga dari semua buku nyanyian dan buku doa di dunia ini. Jika anda mendapatkan alkitab yang baik, kemungkinan besar anda akan merawatnya dengan baik. Andaikan anda membayar sejumlah uang untuk alkitab yang baik; semakin anda bertumbuh, semakin besar nilai alkitab itu bagi anda.

Tetapi pastikan anda tidak memperoleh alkitab yang terlalu bagus sehingga anda takut untuk menandainya. Saya tidak menyukai alkitab yang pinggirnya dilapisi emas yang kelihatan seolah-olah tidak pernah digunakan.

Selanjutnya saya akan menganjurkan anda supaya anda mempunyai buku konkordansi. Saya sudah menjadi seorang Kristen selama kira-kira lima tahun sebelum saya mendengarnya. Seseorang yang menaruh curiga di Boston berselisih dengan saya. Saya tidak tahu banyak tentang alkitab tetapi saya berusaha membela alkitab dan keKristenan saya.

Ia salah mengutip ayat dan saya mengatakan itu tidak ada di dalam alkitab. Berhari-hari saya mencarinya. Seandainya saya memiliki konkordansi, saya dapat menemukannya dengan lebih mudah. Akan lebih baik jika hamba-hamba Tuhan sekali-kali memberitahukan kepada orang-orang mengenai buku yang bagus. Anda dapat menemukan bagian atau ayat apa saja dalam alkitab dengan membuka konkordansi.

Ketiga, buku teks mengenai suatu topik. Buku-buku seperti ini akan menolong anda memetik keuntungan dengan mempelajari firman Allah, jika anda tidak memiliki buku-buku seperti itu, segera dapatkan! Setiap orang Kristen harus memiliki buku-buku seperti itu.

Buku teks mengenai suatu topik termasuk the Bible text cyclopedia, suatu pengelompokkan yang lengkap mengenai ayat-ayat alkitab dalam bentuk daftar pokok masalah yang disusun menurut abjad.

Anda dan saya harus menumbuhkan akan watak dan kemauan untuk senang belajar – belajar dari mana saja dan kapan saja. Memakai berbagai macam hal rohani yang disediakan bagi kita untuk memupuk pertumbuhan batiniah kita. Alkitab merupakan suratan Allah yang terbuka dan merupakan pegangan utama bagi orang Kristen dan selain itu buku-buku pendukung lainnya yang ditulis oleh pribadi-pribadi yang dipakai oleh-Nya.

Kelas Sekolah Minggu Dan Alkitab

Saya rasa guru-guru sekolah minggu bisa membuat kesalahan yang menyedihkan jika mereka tidak membawa alkitab yang lengkap ke dalam kelas-kelas sekolah minggu. Saya tidak peduli betapa kecilnya anak-anak, biarkan mereka memahami alkitab sebagai satu kitab dan hanya ada dua kitab – Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru.

Jangan biarkan mereka berpikir bahwa Perjanjian Lama tidak membawa otoritas yang sama kepada kita seperti Perjanjian Baru. Merupakan suatu hal yang besar bagi seorang anak perempuan atau laki-laki untuk mengetahui bagaimana menggunakan alkitab. Apa gunanya sepasukan tentara, jika mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakan pedang mereka?

Saya berbicara sangat tegas mengenai hal ini, karena saya tahu beberapa anak sekolah minggu tidak memiliki alkitab. Mereka memiliki buku pertanyaan. Ada pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang diberikan tepat dibawahnya; dengan demikian anda tidak perlu mempelajarinya. Buku-buku seperti itu sangat menguntungkan bagi guru-guru yang malas untuk dibawah ke kelas-kelas mereka.

Saya telah melihat mereka datang ke kelas dengan sebuah buku pertanyaan dan kadang-kadang mereka membalik pada sisi yang salah ketika berbicara di depan kelas, sampai mereka menyadari kesalahan mereka, kemudian mereka mengulanginya lagi. Saya telah melihat suatu ujian berlangsung demikian,

“John, siapakah manusia pertama?”

“Metusaleh.”

“Bukan, saya rasa bukan; coba saya lihat. Bukan, bukan Metusaleh. Dapatkah engkau mencobanya lagi?”

“Elia.”

“Bukan.”

“Adam.”

“Benar, nak; engkau pasti telah mempelajarinya dengan baik.”

Sekarang saya ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh anak itu dengan guru seperti itu atau dengan pengajaran seperti itu. itu adalah pengajaran yang tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu. Jangan mengatakan saya menyalahkan yang membantu. Saya berharap memanfaatkan kesempatan dari semua terang yang dapat anda peroleh.

Yang saya ingin anda lakukan, ketika anda masuk ke dalam kelas adalah datang dengan persiapakan untuk menjelaskan pelajaran tanpa menggunakan sebuah konkordansi. Bawalah Firman Allah bersama anda, bawalah alkitab yang lama. Anda pasti sering menemukan keluarga yang memiliki alkitab keluarga, tetapi sang ibu begitu takut kalau-kalau anak-anak akan merobeknya sehingga ia menyimpannya di ruang tamu dan hanya sesekali di ruang keluarga anak-anak diperbolehkan untuk melihatnya.

Hal yang paling menarik bagi mereka adalah catatan keluarga – dimana John dilahirkan dan kapan ayah dan ibu menikah. Saya datang ke Boston dari desa dan menghadiri kelas alkitab beberapa siswa Harvard. Mereka memberikan sebuah alkitab kepada saya dan pelajaran tentang injil Yohanes. Saya mencari-cari injil Yohanes dalam Perjanjian Lama, tetapi tidak berhasil. Saya melihat yang lain saling mencurigai, “ah, orang baru yang belum berpengalaman datang dari desa.”

Anda tahu pada waktu itulah anda tidak ingin dianggap orang baru yang belum berpengalaman. Guru melihat saya malu dan memberikan alkitabnya dan saya menempatkan ibu jari saya pada indeks Yohanes dan membukanya. Saya katakan ketika itu saya tidak menemukannya, saya tidak akan pernah ada di sana lagi.

Mengapa ada banyak pemuda berumur delapan belas sampai dua puluh tahun tidak mengikuti kelas alkitab? Karena mereka tidak ingin memperlihatkan ketidaktahuan mereka. Tidak ada tempat di dunia ini yang begitu mengangumkan seperti kelas alkitab yang hidup.

Saya yakin kita harus dipersalahkan apabila mereka dibesarkan di sekolah minggu tanpa alkitab dan dibesarkan dengan jurnal tiga bulanan (quarterly). Hasilnya anak-anak bertumbuh besar tanpa mengetahui cara menggunakan alkitab. Mereka tidak tahu dimana injil Matius, dimana surat Efesus, di mana kitab Ibrani atau kitab lainnya dalam alkitab.

Mereka harus diajarkan cara menggunakan alkitab yang benar dan itu dapat dilakukan oleh guru sekolah minggu yang membawa alkitab ke dalam kelas. Anda dapat memperoleh alkitab di negeri ini dengan harga hampir sama dengan sebuah lagu sekarang. Sekolah minggu tidak sedemikian miskin sehingga mereka tidak dapat memperoleh alkitab.

Beberapa waktu lalu dalam sebuah kelas alkitab yang besar muncul sebuah pertanyaan dan mereka mengira mereka akan merujuk pada alkitab akan tetapi mereka tidak menemukan sebuah alkitab-pun dalam kelas. Sebuah kelas alkitab tanpa alkitab! Sama seperti seorang dokter tanpa obat atau tentara tanpa senjata.

Karena itu mereka menuju bangku gereja, tetapi tidak menemukan satu alkitabpun disana. Akhirnya mereka menemui hamba Tuhan dan mengambil alkitab miliknya dan menyelesaikan pertanyaan tersebut. Kita membuat suatu kemajuan yang indah, bukan? Jurnal-jurnal tiga bulanan memang berguna sebagai alat bantu mempelajari alkitab, tetapi jurnal-jurnal tersebut akan menghilangkan alkitab dari sekolah minggu kita, saya kita kita lebih baik menghilangkan jurnal-jurnal itu.

Disadur Dari; Karya-Karya Klasik “The D. L Moody Collection” Dan Disunting Oleh James S. Bell, Jr. Beberapa bagian merupakan tambahan penulis.

Posting Komentar untuk "Cara Membaca Dan Mempelajari Alkitab Oleh D. L Moody"