Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam-Macam Tembang Macapat

 

macam-macam tembang macapat

Bagi yang sering mendengarkan tembang Bahasa Jawa atau sinden dan pemain karawitan, tentu tidak asing lagi dengan istilah macapat. Ada banyak sekali macam-macam tembang macapat yang memiliki nada berbeda-beda. Namun, sebelum mengetahui apa saja tembangnya, pahami dulu apa itu macapat.

Pengertian Macapat

Tembang khas berbahasa Jawa biasanya memiliki gabungan kata atau patokan tertentu dalam sebuah karangan tembang dengan pembacaan menggunakan tata suara atau nada. Tembang macapat biasanya juga memiliki susunan bahasa dan sastra yang bermakna.

Pengertian lain dari macapat adalah tembang yang dinyanyikan empat-empat atau dalam setiap empat suku kata, dari suku kata larik dan suku kata selanjutnya memiliki jeda. Selama ini banyak yang mungkin belum tahu tentang tembang macapat.

Karena tentu saja hanya orang-orang tertentu saja yang paham bahasa Jawa dan menyukai tembang atau gending dalam bahasa ini. Tembang macapat juga terdiri dari banyak jenis dengan pengertian berbeda-beda.

Jenis-Jenis Tembang Macapat

Bagi yang penasaran dengan jenis tembang macapat, berikut ini beberapa pengertian dan penjelasannya, yaitu:

1.    Mijil

Asal kata Mijil berasal dari wijil yang artinya keluar. Makna dari tembang ini adalah terlahirnya anak manusia ke dunia dari rahim ibunya. Lagu macapat ini juga sering orang-orang gunakan untuk memberikan ajaran dan nasehat kepada manusia agar selalu tabah dan kuat menjalani hidup.

2.    Maskumambang

Kata maskumambang berasal dari mas dan kumambang. Dalam bahasa Indonesia arti maskumambang sendiri adalah emas terapung. Jenis tembang macapat satu ini menceritakan tentang perjalanan hidup manusia di tahap pertama.

Tembang ini melambangkan anak yang masih di rahim ibunya dan banyak berisi nasehat tentang berbakti kepada orang tua.

3.    Kinanthi

Asal kata kinanthi adalah kanthi dan tuntun yang memiliki makna membutuhkan bimbingan atau tuntunan. Tembang ini mengisahkan tentang kehidupan anak yang masih membutuhkan tuntunan agar ke jalan yang benar. Isi dari tembang kinanthi lebih banyak tentang nasehat dan kasih sayang.

4.    Sinom

Makna kata sinom dalam bahasa Jawa adalah isih enom atau masih muda. Tembang ini menggambarkan tentang masa muda, masa yang penuh harapan, masa indah yang banyak berhiaskan angan-angan. Dalam tembang ini mengandung nasehat tentang keramahtamahan dan persahabatan.

5.    Gambuh

Arti gambuh dalam bahasa Jawa adalah jodoh atau cocok. Sehingga tembang ini sangat cocok dan biasa orang-orang nyanyikan saat acara pernikahan. Tembang gambuh menceritakan tentang kisah seseorang yang bertemu pasangan hidupnya.

Di dalam lirik lagu ini juga terkandung makna toleransi, persaudaraan, nasehat kehidupan, hingga kebersamaan.

6.    Asmaradana

Kata asmarandana berasal dari asmara dan dahana yang memiliki arti cinta kasih atau api asmara. Lagu ini menceritakan tentang perjalanan manusia yang sedang berada di tahap memadu cinta kasih dengan seseorang yang dicintai dan disayangi.

Tembang ini banyak menggambarkan tentang perasaan berbahagia karena sedang jatuh cinta sekaligus rasa sedih dan pilu lantaran dirundung cinta.

7.    Durma

Tembang ini menggambarkan karakter dan sifat pemarah, nafsu untuk berperang, dan berontak. Watak manusia yang digambarkan dalam lagu macapat darma adalah serakah, sombong, angkuh, mudah emosi, mengumbar hawa nafsu, dan berbuat semena-mena kepada orang lain.

Keadaan demikian dalam Bahasa Jawa lebih orang-orang kenal dengan istilah munduring tata krama yang disingkat menjadi durma. Makna durma sendiri adalah hilangnya tata krama. Di dalam lirik lagu ini mengandung makna dan nasehat agar selalu berhati-hati dalam kehidupan.

8.    Dhandhanggula

Tembang dhandhanggula mengambil makna dari kata dhangdhang yang artinya mengharapkan, berharap, cita-cita, harapan, dan angan-angan. Sedangkan kata gula sendiri menggambarkan hal yang manis, bahagia, dan indah.

Itu artinya, dhandanggula memiliki makna harapan yang manis dan indah. Biasanya tembang macapat ini banyak terpakai sebagai lagu pembuka yang menggambarkan tentang ajara kebaikan serta ungkapan rasa bahagia dan penuh cinta.

9.    Megatruh

Makna megatruh diambil dari kata megat yang artinya pisah dan ruh yang berarti nyawa. Sehingga kata megatruh memiliki arti berpisahnya ruh atau nyawa dari raga manusia. Lagu ini menceritakan saat manusia mengalami kematian dan berisi nasehat selalu mempersiapkan diri menuju alam yang kekal.

Tembang macapat megatruh banyak orang-orang gunakan untuk menggambarkan rasa duka cita, sedih, dan penyesalan.

10. Pucung

Makna kata pucung atau pocong menafsirkan tentang orang meninggal yang sudah ada di alam kubur. Lagu ini menggambarkan tahapan terakhir kehidupan manusia saat berada di alam baka.

Meskipun maknanya seram, namun lagu ini mengandung nasehat bijak agar selaras kehidupan antara alam, manusia, lingkungan, dan Sang Pencipta.

11. Pangkur

Makna kata pangkur dalam Bahasa Jawa artinya adalah undur diri. Tembang ini menggambarkan tentang manusia yang sudah lanjut usia dan fisiknya mulai melemah. Kondisi badannya tidak sekuat saat masih muda. Lagu ini banyak orang-orang pakai untuk memberikan nasehat atau pitutur.

Setiap macam-macam tembang macapat di atas memiliki makna mendalam tentang tahapan kehidupan manusia dari mulai alam kandungan hingga alam kubur.

 

 


Posting Komentar untuk "Macam-Macam Tembang Macapat"